Daftar Menu

05 Mei 2012

Mengenal Prostaglandin

Kafein dapat memicu Prostaglandin
Sering mengalami kram, nyeri atau sakit perut saat haid? Gajala ini memang sering dialami sebagian besar wanita. Nyeri haid atau dismenorrhoe adalah nyeri kejang otot (spasmodik) pada perut bagian bawah yang menyebar kesisi dalam paha atau bagian bawah pinggang. Terjadi menjelang haid dan disebut gejala pramenstruasi (PMS) yang dipicu oleh hormon prostaglandin.


Prostaglandin pertama kali diketemukan dari cairan semen manusia pada sekitar tahun 1930 oleh Ulf von Euler dari Swedia. Oleh karena diduga berasal dari kelenjar prostat, sang penemu memberinya nama prostaglandin.

Prostaglandin, seperti hormon, berfungsi layaknya senyawa sinyal tetapi hanya bekerja di dalam sel tempat mereka tersintesis. Rumus bangun prostaglandin adalah asam alkanoat tak jenuh yang terdiri dari 20 atom karbon yang membentuk 5 cincin. Prostaglandin tersintesis dari asam lemak dan asam arakidonat.
Prostaglandin (PG) merupakan senyawa lemak yang dihasilkan dari asam lemak melalui proses enzimatik. Prostaglandin memiliki kerja biologik yang luas pada berbagai organ tubuh. Akan tetapi, pada saluran cerna, peran dari PG diacuhkan. Sejumlah penelitian belakangan ini memperlihatkan peran baru dari PG terhadap sistem pertahanan mukosa saluran cerna, seperti peran terhadap sitokin sitokin pro inflamasi, neutrofil dan faktor pertumbuhan.
Sejumlah penelitian terakhir dengan jelas menunjukkan bahwa sitokin-sitokin pro inflamasi termasuk tumor necrosis faktor-α (TNF-α) and interleukin 1β (IL-1β) merupakan faktor utama yang berkaitan dengan cedera pada mukosa gaster. PG dapat menekan produksi dari TNF-α, sehingga mencegah kerusakan pada mukosa gaster, sekaligus mengeliminir peningkatan TNF-α. 

Neutrofil juga menunjukkan memiliki dampak terhadap patogenesis sejumlah cedera pada mukosa gastrointestinal. Hipotesis yang dikemukakan adalah neutrofil ikut berperan dalam gastroenteropati akibat obat-obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Penelitian menunjukkan bahwa OAINS menimbulkan perlekatan dari neutrofil pada lapisan endotel pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya aliran kapiler dan neutrofil menjadi teraktivasi untuk melepaskan faktor-faktor yang merusak jaringan seperti radikal-radikal bebas dari oksigen.

Mucosta dengan efek anti inflamasi dan anti radikal bebas terbukti dapat mengurangi proses inflamasi di dalam saluran cerna dengan menghambat pelepasan dari radikal bebas superoksid dan mengeliminir radikal bebas hidroksil radikal. Mucosta juga dapat menghambat pelepasan sitokin dari monosit dan limfosit.

Sebagai gastrobioregulator, Mucosta dapat meningkatkan pertahanan mukosa lambung dan memperbaiki kerusakan pada mukosa lambung melalui proses regulasi system biologik yang dimiliki oleh lambung itu sendiri. Mucosta juga mempertahankan pertahanan mukosa lambung dengan cara menstimulasi sintesis prostaglandin endogen (PGE2) dari mukosa lambung. Peningkatan prostaglandin ini hanya sebatas kadar fisiologis saja sehingga tidak menimbulkan efek samping.

Bahan makanan yang mengandung kafein disinyalir dapat memicu meningkatnya kadar PG dalam darah. Misalnya; kopi, cola non soda, coklat, es krim, pil penurun berat badan, pil penghilang rasa sakit, minuman berenergi, penyegar nafas, dan oatmeal instant.


Wanita yang sedang mendekati masa haid dan wanita yang sedang hamil muda disarankan untuk tidak mengkonsumsi bahan makanan tersebut diatas karena dapat mengganggu siklus menstruasi dan keguguran pada usia kehamilan yang masih muda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar